Di Balik Cerita Mencari Ide

Seperti biasa aktifitas pagi ini di sekolah sambil menunggu rapat dimulai, ada obrolan kecil di ruang guru. Saya yg lagi asyik di depan laptop, di depan halaman kosong berusaha mencari ide untuk mengisi postingan blog. Terdengar sayup sayup salah satu guru membaca surat kabar pagi ini ada berita dua anak kecil tenggelam di sungai, seketika mataku terbelalak kaget mendengar berita itu "kepo" kejadian di mana? Kenapa bisa terjadi? Dan yang bikin nyesek adalah teman-temannya lari tidak segera mencari bantuan dan lapor kepada orang tua anak yang tenggelam tersebut. Terlintas dipikiran saya kenapa terjadi fenomena anak lari dari suatu masalah, salah satunya karena takut hukuman dan dimarahi orang tua. Andaikan mereka berkata jujur, terlepas dari kata "Takdir" dan berandai-andai jika teman-teman si anak yg tenggelam tadi secepatnya lapor kepada orang tua atau sesegera mungkin mencari pertolongan mungkin akan lain ceritanya. Mungkin kedua anak tersebut bisa diselamatkan. Dari kejadian ini kita bisa belajar tentang memberikan penghargaan kepada siapapun yang mau berkata jujur terutama kepada anak-anak, meski terkadang kejujuran itu sangat menyakitkan. Inilah salah satu kesalahan pola asuh orang tua, sering marah-marah tanpa mau tau alasan anak kenapa melakukan perbuatan itu. Dan ternyata sikap sering marah-marahnya orang tua juga mematikan bakat anak.

Berbicara tentang bakat anak-anak. Mengutip dari postingan instagram "laurentiamira" seorang Praktisi montessori yang juga founder LINK Study Center, tentang Hal apa yang bisa mengembangkan bakat anak-anak? Bakat itu natural ada atau dibentuk? Ada di dalam diri setiap anak atau karena dipengaruhi lingkungan? Menurut laurentiamira, kedua aspek itu saling mendukung. Bahwa setiap anak berbakat. Mereka memiliki potensi yang tidak terbatas. Pilihan mereka juga tanpa limit. Mereka bisa jadi apa pun yang diinginkan. Namun mengapa dewasa ini banyak anak yang tidak mengetahui dirinya sendiri? merasa begitu kerdil dan tidak mempunyai bakat? merasa bahwa pilihan profesi terletak pada jurusan kuliah yang "mudah"? Mengapa ada banyak anak yang sulit punya mimpi dan cita-cita? Rupanya bagaimana cara kita menstimulasi anak-anak, bahkan sejak dini berpengaruh sangat besar pada pilihan anak kelak. Hal tersulit yang dilakukan orang tua adalah menjaga energinya anak-anak. Orang tua harus memastikan bahwa pilihan minat itu tetap luas dan antusiasme itu tetap tertanam kuat.
Menurut Laurentiamira hal apa yang bisa mengembangkan bakat anak-anak adalah dengan cara:
1. Anak diberikan kebebasan untuk mencoba
2. Inisiatif anak mendapatkan apresiasi, bukan diganjar hukuman
3. Perilaku yang kurang sesuai diarahkan, bukan ditegur atau dimarahi
4. Sama seperti anak-anak, orang tua belajar mencintai proses dan tidak mengharapkan hasil yang instan
5. Setiap perkembangan dihitung, bukan diabaikan. Orang tua menjaga energi anak-anak agar cukup sampai dewasa nanti

Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik buat anak-anaknya. Saya sebagai guru dan juga orang tua menginginkan anak didik dan anak saya dididik dengan baik. Apa yang kita tabur hari ini akan kita tuai di masa yang akan datang, nasihat lama ini benar adanya. Apakah anak-anak mandiri atau anak yang tidak punya kepribadian yang tidak tau bakat dan minatnya di masa yang akan datang yang akan membentuka anak-anak kita.

Begitulah ceritaku pagi ini yang coba saya hubungkan dengan postingan ibu "laurentiamira" yang tanpa sengaja saya baca saat mencari inspirasi melalui instagram. Hingga pulang sekolah pun lembaran postingan masih kosong dan belum mendapat inspirasi, seolah panca indra untuk menulis mati rasa semua. Mencoba menulis tapi tetap tidak ada ide, dan mengirim pesan singkat kepada pak D Santo bagaimana memunculkan ide menulis, dari beliau diberikan ilmu untuk menulis dari apa yang ada di kepala kemudian tuangkan dalam tulisan, ada dua kunci dalam menulis; sukai dan kuasai. Hingga terbentuklah coretan siang ini sampai pukul 14.00.

Begitulah cerita saya yang awalnya dari not idea menjadi ada bahan untuk dituangkan dalam postingan kedua saya. Setiap orang punya caranya sendiri dalam memunculkan ide menulis. Yang terpenting adalah mau memulai dulu 

Terima Kasih 
Salam Sukai dan Kuasai 
Bisa karena terbiasa


Komentar

  1. Bukan suatu hal yang mudah untuk menulis.. Menuangkan ide dan rasa yang ada dalam pikiran kita itu sulit..
    Tapi Ibu sudah berhasil mencurahkanya di bog ini..
    Mantap ibu semangat dan sukse selalu 👍👍👍🙏🙏🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar kata pk Ilham, menulis bukan hal yang mudah. Semoga dengan membiasakan menulis ide atau apa yg dipikirkan dalam kepala menjadikan tulisan kita lebih produktif dan py branding yang jelas... terimakasih pak utk supportnya

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Top bgt Bu guru....2 komentar diatas tak hapus Krn salah ketik 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Justru yg dihapus itu yg buat penasaran buk...matur nuwun Bu Ning, tulisan Bu Ning lebih berbobot dan pas dgn keadaan sekarang, pandai membaca situasi

      Hapus
  5. Top bgt Bu guru....2 komentar diatas tak hapus Krn salah ketik 🙏

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. Trmksh pak, selamat berkarya juga meramaikan dunia per blog an sama sama belajar

      Hapus
  7. JD ini toh yg td pagi MB diska buat...
    Kerennnnnn...������

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berkat obrolan tadi pagi MB Puri, jd ada bahan tulisan

      Hapus
  8. Karena pada dasarnya setiap anak itu istimewa. Tinggal bagaimana menuntunnya. Luar biasa Bu Diska.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga mengingatkan kita sebagai guru dan org tua ya Bu ifa

      Hapus
  9. Ternyata bisa ya? SUKAI danKUASAI menjadi kunci lancar atau tidaknya kita menulis. ATM (Ayo TerusMenulis).

    BalasHapus
  10. Terimakasih utk bimbingan dan semangatnya pak, semua mengalir krn trik jitu dr bapak

    BalasHapus
  11. Balasan
    1. ayoooo Bu...biar seperti ibu yang luar biasa...aamiin

      Hapus
  12. mantap desain dan settingnya ... suhunya blogger + tulisannya mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ajari saya agar tampilan bisa se keren spt punya bapak, bagi ilmunya pak

      Hapus
  13. Kehabisan Ide dalam Menulis.

    Kehabisan ide seringkali menurunkan semangat untuk menulis. Begitulah seorang sahabat guru menuliskan.

    Bagi saya apa yang dirasakannya benar sekali. Sebab saya juga merasakannya ketika saya mulai kehabisan ide dalam menulis.

    Rasanya malas banget untuk menulis. Apalagi seabrek kegiatan ada di depan mata. Belum lagi ditambah dengan masalah anak yang sakit.

    Seperti malam ini. Harus antar anak bungsu ke Dokter umum. Sebagai ayah siaga, saya harus siap antar jaga.

    Mata Berlian sakit katanya. Jadi kami bawalah ke klinik 24 jam. Alhamdulillah dokternya ada dan dikasih obat mata.

    Pulang dari dokter klinik 24 jam, istri minta langsung ke GS supermarket untuk belanja persediaan menghadapi PSBB. Jadilah saya ternak teri hari ini. Anter anak, antar istri, hihihi.

    Ide menulis sudah habis. Tapi masih juga bisa menulis. Tak tega melihat anak menangis. Dari hidungnya yang kembang kempis.

    Di dalam mobil saya menulis. Tidak ikut masuk ke Supermarket yang parkirnya gratis. Biarlah anak istri saja yang belanja makanan higenis.

    Setiap kehabisan ide dalam menulis. Jalan jalan adalah obatnya. Setiap kegiatan bisa dituliskan tanpa beban. Sebab menulis sudah menjadi sebuah kebutuhan.

    Blog walking adalah salah satu cara saya lainnya agar tak kehabisan ide dalam menulis. Banyak blog saya kunjungi hari ini. Mulai dari blog siswa sampai guru. Banyak kisah bisa diceritakan.

    Seperti blog pak Suparno yang menulis cerita kehilangan ide dalam menulis. Beliau akhirnya banyak membaca buku. Dari situlah akhirnya ide menulis muncul.

    Begitu juga membaca blog siswa. Mereka menulis tentang algoritma dan videonya. Sangat menarik untuk dibaca. Buat mereka yang mau belajar program tingkat dasar.

    Dimana saja kita bisa menulis. Ide banyak datang di depan mata. Ini hanya masalah kebiasaan saja. Sebab tidak dibutuhkan otak untuk bisa menulis. Anda hanya perlu duduk sebentar dan memainkan jari jemari atau kedua jempol anda untuk menulis di ponsel pintar anda.

    Salam blogger persahabatan

    Omjay
    Guru Blogger Indonesia
    Blog http://wijayalabs.com

    BalasHapus
  14. Super Amazing idenya dapat tercurahkan menjadi makna yg luar biasa dalam setiap bait barisan tulisannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum seindah bait barisan tulisan bpk yg lebih bermakna dan lebih mendalam

      Hapus
  15. Guru Blogger hadir. Terima kasih Om Jay. Salam dari seluruh guru dari Musi Rawas.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME MATERI AD-ART PGRI

Resume Belajar Membuat blog bersama PGRI Mura hari pertama